Jadi bagaimana rentang ini membunuh kita
Hanya dengan angan bahwa jarak menjadi pisaunya
Bahwa mimpi mungkin menjadi belatinya
Seketika karma tertawa
Menandak bahagia
Meleceh dan mencela
Tergelak oleh kita
Yang dulu pernah mencela jarak dan jeda
Semakin tak jengah
Ketika nukleus nukleus rindu
Hanya mengalir lewat nadi nadi dunia maya
Persetan dengan semua arteri jarak
Bahwa mengilhami jeda tak semudah aku bernafas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar